
"Ini merupakan bentuk tanggung jawab kepada publik. Untuk itu, saya memilih mundur," kata Khairil di Jakarta, Sabtu (11/5/2013).
Sebelumnya,
guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini sulit ditemui dan
dihubungi. Bahkan saat didatangi ke kantornya pun yang bersangkutan
tidak terlihat. Namun, saat sore hari dirinya kembali ke kantor dan
mulai membalas pesan singkat yang dikirimkan kepadanya.
Ia juga
menjelaskan, meski telah meminta maaf terkait dengan kacau balaunya
Ujian Nasional (UN) 2013 yang mengakibatkan penundaan di 11 provinsi,
dirinya merasa hal tersebut tidak cukup sehingga pengunduran dirinya
merupakan langkah yang akhirnya dipilih sebagai bentuk tanggung jawab.
"Saya juga sudah mengawal UN yang selanjutnya. Baik SMP maupun SD dan semuanya lancar," ujar Khairil.
Pengajuan
untuk mundur dari jabatannya ini sebenarnya sudah muncul sejak PT
Ghalia Indonesia Printing terbukti gagal dalam melakukan tugasnya
mendistribusikan soal UN sehingga kemudian UN di 11 provinsi harus
ditunda. Namun, akhirnya pengunduran diri secara tertulisnya baru
direalisasikan pada tanggal 3 Mei.
"Saya sudah terpikir untuk mundur. Saya nyatakan dulu lisan pada Pak Menteri. Baru saya berikan surat tertulis," ungkap Khairil.
(Sumber)
0 komentar:
Posting Komentar